Hacker yang menamakan diri sebagai Airdemon tersebut mengaku berhasil meretas sekitar 55.000 akun. Adapun username dan password dari akun Twitter yang diretas, dia publikasikan di halaman website miliknya.
Juru bicara Twitter mengatakan, saat ini pihaknya tengah melakukan investigasi. Twitter pun memberlakukan reset password bagi akun yang menjadi korban.
"Sejauh ini, kami menemukan bahwa daftar akun dan password yang dipajang di web si hacker berisi lebih dari 20 ribu duplikat. Banyak diantaranya akun penyebar spam yang kini ditangguhkan," kata juru bicara Twitter Robert Weeks.
CNN, Rabu (9/5/2012) melansir, Twitter dinilai para analis perlu lebih sensitif terhadap pembobolan keamanan. Ini bukan pertamakalinya sistem keamanan Twitter terancam.
Pada Maret 2011, Federal Trade Comission (FTC) meminta Twitter membuat kesepakatan perlindungan keamanan pengguna atas dua kali peretasan yang terjadi pada 2009.
Dalam kesepakatan tersebut, Twitter terancam denda dan penalti jika gagal mengelola program keamanan informasi situsnya secara menyeluruh.
0 komentar:
Posting Komentar